Home Story Jenis-jenis Tepung, Fungsi dan Cara Memilihnya Saat Memasak

Jenis-jenis Tepung, Fungsi dan Cara Memilihnya Saat Memasak

Kamu yang suka masak atau eksplorasi makanan, pasti sering menggunakan tepung, kan? Tapi tahukah kamu, ada jenis-jenis tepung dengan kegunaan yang berbeda. 

Dalam artikel ini, Holycow bakal bahas jenis tepung yang sering dipakai sehari-hari, mengapa penting pilih tepung yang tepat, dan risikonya kalau terlalu banyak makan makanan berbasis tepung. 

Penasaran dengan info selanjutnya? Yuk, mulai perjalanan kuliner kamu!

Jenis-Jenis Tepung dan Fungsinya

Berikut adalah beberapa jenis tepung yang sering digunakan dalam memasak, beserta fungsinya. Mengetahui perbedaannya akan membantumu memilih tepung yang tepat untuk setiap jenis masakan!

1. Tepung Terigu (All-Purpose Flour)

tepung terigu diatas wadah

Tepung terigu adalah jenis tepung serbaguna yang paling umum digunakan dalam memasak sehari-hari. Tepung ini sering menjadi bahan utama dalam pembuatan roti, kue, pancake, hingga gorengan. Tepung terigu mengandung gluten, yang memberikan tekstur kenyal pada adonan.

Tidak heran, tepung ini menjadi bahan andalan untuk berbagai macam resep, baik yang sederhana maupun yang rumit. Selain itu, tepung terigu mudah ditemukan di pasaran dan cocok untuk hampir semua jenis makanan.

2. Tepung Gandum Utuh (Whole Wheat Flour)

tepung gandum diatas keranjang beserta beberapa tangkai gandum

Berbeda dengan tepung terigu biasa, tepung gandum utuh mengandung semua bagian dari biji gandum, termasuk kulit luarnya. Hal ini membuatnya kaya serat dan lebih sehat. Tepung ini sering digunakan untuk membuat roti gandum, muffin sehat, atau biskuit dengan tekstur yang lebih padat.

Selain itu, kandungan nutrisinya yang tinggi juga menjadikannya pilihan tepat untuk menu diet. Namun, karena teksturnya yang lebih berat, tepung ini biasanya dicampur dengan tepung terigu untuk mendapatkan hasil yang lebih ringan.

3. Tepung Jagung (Cornmeal)

tepung jagung dan dua buah jagung didalam wadah berwarna putih

Tepung jagung memiliki tekstur yang agak kasar dan sering digunakan dalam masakan seperti adonan bakso, tamales, atau sebagai pelapis untuk makanan gorengan. Rasanya yang sedikit manis memberikan karakter khas pada makanan.

Tepung ini juga sering digunakan dalam pembuatan tortilla khas Meksiko dan beberapa jenis roti tradisional lainnya. Kandungan nutrisinya yang cukup baik menjadikannya pilihan tepat untuk menambah variasi dalam menu harian.

4. Tepung Beras (Rice Flour)

tepung brown rice

Tepung beras adalah bahan pokok dalam banyak masakan Asia. Teksturnya halus dan sering digunakan untuk membuat kue tradisional seperti mochi, bingka, atau kue lapis. Selain itu, tepung ini juga menjadi bahan utama untuk membuat adonan gorengan lebih renyah dan ringan.

Bagi mereka yang memiliki alergi gluten, tepung beras adalah pilihan yang aman. Selain penggunaannya dalam masakan manis, tepung ini juga sering dipakai untuk berbagai makanan gurih, seperti adonan tempura atau pempek.

5. Tepung Kentang (Potato Flour)

tepung kentang dalam wadah beserta kentang berbentuk hati disampingnya

Tepung kentang sering digunakan sebagai bahan pengental dalam sup, saus, atau rebusan. Selain itu, tepung ini juga bisa ditambahkan dalam adonan roti untuk menghasilkan tekstur yang lebih lembut dan moist.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Jenis-Jenis Kentang di Dunia

Tepung kentang memiliki rasa yang netral, sehingga cocok digunakan dalam berbagai jenis masakan, baik manis maupun gurih. Kemampuannya untuk menyerap cairan dengan baik membuatnya ideal untuk masakan yang membutuhkan tekstur lembut dan kental.

6. Tepung Tapioka (Tapioca Flour)

tepung tapioka dengan umbi disampingnya

Tepung ini terbuat dari singkong dan sering ditemukan dalam masakan Asia Tenggara. Teksturnya halus dan elastis, membuatnya cocok untuk kue tradisional seperti onde-onde atau klepon.

Selain itu, tepung tapioka sering digunakan sebagai pengental dalam sup, saus, dan puding, karena memberikan hasil yang kental dan berkilau. Tepung ini juga menjadi bahan utama dalam pembuatan bubble tea yang populer.

7. Tepung Kacang Kedelai (Soybean Flour)

tepung dari kacang kedelai yang berwarna kecoklatan

Tepung ini terbuat dari kacang kedelai yang digiling halus. Tepung kacang kedelai kaya akan protein nabati dan sering digunakan dalam pembuatan makanan berbasis kedelai seperti tahu dan tempe.

Baca Juga: 7 Nutrisi Utama yang Dibutuhkan Oleh Tubuh Agar Tetap Sehat

Selain itu, tepung ini juga menjadi bahan tambahan dalam produk roti sehat atau campuran adonan makanan untuk meningkatkan kandungan nutrisinya. Rasanya yang khas menjadikannya bahan alternatif yang unik dalam berbagai resep.

8. Tepung Almond (Almond Flour)

tepung almond dalam wadah dengan butiran almond disampingnya

Tepung almond terbuat dari almond yang dihaluskan, baik dengan kulitnya atau tanpa kulit, sehingga menghasilkan tekstur lembut dan rasa kacang yang khas. Tepung ini sangat populer dalam masakan bebas gluten atau diet keto karena rendah karbohidrat dan tinggi protein. Biasanya digunakan untuk membuat kue seperti macaron, brownies, atau pancake sehat, tepung almond memberikan rasa yang lezat sekaligus nutrisi tambahan.

Selain itu, tepung almond juga dapat digunakan sebagai bahan pelapis makanan seperti ayam atau ikan goreng untuk hasil yang renyah. Karena sifatnya yang mudah terbakar, perlu hati-hati dalam memanggang makanan yang menggunakan tepung ini agar tidak terlalu cepat kecokelatan.

9. Tepung Kelapa (Coconut Flour)

tepung kelapa beserta buah kelapa yang sudah dipotong

Tepung kelapa dibuat dari daging kelapa kering yang dihaluskan hingga menjadi bubuk halus. Tepung ini terkenal tinggi serat, rendah karbohidrat, dan cocok untuk berbagai jenis diet seperti paleo dan keto. Aromanya yang harum dan rasa kelapa yang khas membuatnya cocok digunakan dalam resep seperti muffin, pancake, atau kue-kue sehat lainnya.

Namun, karena sifatnya yang sangat menyerap cairan, penggunaan tepung kelapa memerlukan penyesuaian jumlah bahan cair dalam resep. Penggunaannya yang unik menjadikannya bahan favorit dalam makanan penutup yang lezat tanpa mengurangi nilai gizinya.

10. Tepung Oat (Oat Flour)

tepung oat yang halus

Tepung oat berasal dari gandum oat yang dihaluskan menjadi tepung halus. Rasanya ringan dengan aroma kacang yang lembut, membuatnya menjadi pilihan yang sehat untuk berbagai jenis makanan, seperti muffin, pancake, atau cookies. Kandungan seratnya yang tinggi menjadikannya alternatif yang baik untuk meningkatkan nilai gizi makanan.

Selain itu, tepung oat dapat digunakan sebagai pengganti sebagian tepung terigu dalam resep untuk tekstur yang lebih lembut dan rasa yang lebih sehat. Tepung ini juga bebas gluten secara alami, tetapi pastikan membeli produk yang memiliki label "gluten-free" jika kamu sensitif terhadap gluten.

    Pentingnya Pilih Tepung yang Tepat

    Pemilihan tepung yang pas itu kunci sukses saat masak. Setiap tepung punya ciri khasnya sendiri, dan pilihannya bisa memengaruhi tekstur, rasa, hingga hasil akhir makanan. Untuk memastikan hasil masakan yang sesuai dengan harapan, berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan:

    1. Tekstur

    close up tepung

    Tepung yang kamu pilih berpengaruh besar pada tekstur makanan. Misalnya:

    • Tepung terigu: Mengandung gluten yang membuat adonan elastis, sehingga cocok untuk roti dan pasta yang memerlukan kekenyalan.
    • Tepung jagung: Memberikan hasil yang lebih renyah, ideal untuk gorengan atau camilan seperti tortilla chips.
    • Tepung beras: Cocok untuk tekstur yang lembut dan ringan, seperti pada kue tradisional atau kudapan kukus.

    2. Rasa

    seorang anak yang sedang mencicipi tepung

    Beberapa tepung memiliki cita rasa khas yang bisa memperkaya hidangan:

    • Tepung gandum utuh: Memberikan rasa yang lebih kaya dan nutty, cocok untuk roti sehat atau kue dengan karakter rasa kuat.
    • Tepung kelapa: Memberikan aroma dan rasa kelapa yang manis alami, sering dipakai dalam masakan gluten-free.
    • Tepung kentang: Memiliki rasa yang netral, cocok untuk mengentalkan sup atau saus tanpa mengubah rasa asli.

    3. Komposisi Nutrisi

    arah jalan dengan tulisan 'nutrition' dan 'health'

    Tepung juga bisa menjadi sumber nutrisi tambahan. Pilih yang sesuai kebutuhan:

    • Tepung gandum utuh: Tinggi serat, cocok untuk meningkatkan pencernaan.
    • Tepung kacang kedelai: Kaya akan protein nabati, pilihan baik untuk vegetarian atau vegan.
    • Tepung almond: Tinggi lemak sehat dan rendah karbohidrat, sangat cocok untuk diet keto.

    4. Tujuan Memasak

    wanita yang kebingungan dalam menentukan makanan apa yang akan dibuat

    Jenis masakan yang kamu buat juga menentukan pilihan tepung:

    • Untuk roti, gunakan tepung terigu protein tinggi karena gluten-nya membantu pembentukan struktur yang kokoh dan elastis.
    • Untuk kue dan pastry, pilih tepung terigu protein rendah agar hasilnya lebih lembut dan rapuh.
    • Untuk masakan tradisional seperti kue basah, tepung beras sering jadi andalan karena teksturnya yang halus dan ringan.

    5. Pembatasan Diet

    beragam makanan dan tepung diatas talenan

    Jika kamu memiliki diet khusus atau alergi, ada banyak alternatif tepung yang bisa digunakan:

    • Gluten-free: Tepung kelapa, tepung almond, atau tepung sorgum adalah pilihan terbaik.
    • Rendah karbohidrat: Tepung kelapa atau tepung almond cocok untuk menjaga asupan karbohidrat tetap rendah.
    • Vegan: Tepung chickpea (kacang arab) atau tepung jagung sering dipakai untuk masakan tanpa bahan hewani.

    Bahaya Makan Terlalu Banyak Makanan Bertepung

    Selain membahas jenis tepung dan pentingnya memilih yang tepat, kita juga harus tahu bahayanya jika makan terlalu banyak makanan bertepung. Kebiasaan ini tidak hanya memengaruhi berat badan, tetapi juga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut beberapa risikonya:

    1. Naik Berat Badan

    timbangan yang menunjukkan indikator obesitas

    Makanan bertepung cenderung tinggi kalori dan rendah serat. Jika dikonsumsi secara berlebihan, kalori yang tidak terbakar akan disimpan tubuh dalam bentuk lemak. Hal ini bisa menyebabkan kenaikan berat badan yang sulit dikontrol, terutama jika pola makan tidak diimbangi dengan olahraga rutin.

    2. Penyakit Metabolik

    seorang laki laki yang sedang terkena serangan jantung

    Terlalu banyak mengonsumsi tepung dan gula olahan dapat meningkatkan risiko penyakit metabolik, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Proses pencernaan makanan bertepung yang cepat sering kali membuat kadar gula darah melonjak, yang dalam jangka panjang dapat merusak fungsi organ vital.

    3. Kolesterol Tinggi

    kolestrol yang menumpuk pada peredaran darah

    Banyak makanan berbahan dasar tepung yang diproses mengandung lemak jenuh dan lemak trans, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Jika dibiarkan, ini bisa memicu penumpukan plak pada pembuluh darah, meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung.

    4. Alergi

    lengan yang muncul ruam merah akibat alergi

    Beberapa orang memiliki sensitivitas atau alergi terhadap jenis tepung tertentu, seperti gluten pada tepung gandum atau protein pada tepung kacang. Gejala alergi dapat berupa ruam, gangguan pernapasan, hingga reaksi anafilaksis yang mengancam jiwa.

    5. Gangguan Pencernaan

    wanita yang merasakan sakit perut

    Konsumsi makanan bertepung yang tinggi namun rendah serat dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti sembelit atau perut kembung. Pada beberapa kasus, konsumsi berlebihan juga dapat memengaruhi keseimbangan mikrobiota usus, yang berperan penting dalam kesehatan pencernaan.

    6. Penurunan Energi

    wanita yang tidak bersemangat sambil memegang cup kopi

    Meski makanan bertepung sering dianggap sebagai sumber energi, lonjakan gula darah yang cepat setelah mengonsumsinya bisa diikuti oleh penurunan drastis. Akibatnya, tubuh mudah lelah dan sulit berkonsentrasi, terutama jika makanan ini dikonsumsi tanpa protein atau lemak sehat sebagai pendamping.

    Memahami bahaya ini penting untuk membantu kita mengatur pola makan yang lebih sehat. Sebisa mungkin, pilihlah makanan bertepung yang minim proses dan kaya serat, seperti biji-bijian utuh, untuk mendapatkan manfaat terbaik tanpa merugikan kesehatan.

      Rekomendasi Menu Ready-to-Eat: Ayam Bakar dari Holycow Steak

      Ayam Bakar dari Holycow Steak

      Wah, ternyata makan masakan bertepung bisa mendatangkan banyak risiko kesehatan, ya. Mungkin ini saat yang tepat untuk beralih dari goreng-gorengan. Jadi, cobalah pilih menu makanan yang dibakar atau dipanggang saja.   

      Rekomendasi kami jelas, nih. Kamu harus coba salah satu menu siap makan yang enak dari Holycow Steak, yaitu Ayam Bakar Kecap.

      Ayam Bakar dari Holycow Steak ini cocok buat yang pengen makan enak tanpa risiko kesehatan dari makanan bertepung berlebihan. Lebih daripada itu, ayamnya dipanggang sempurna dengan cita rasa yang khas dan lezat.

      Kenapa ayam bakar dari Holycow Steak?

      Yang pertama, tentu saja kualitasnya yang terjamin Terlebih lagi, Holycow Steak punya reputasi bagus buat bahan makanan berkualitas serta memiliki sertifikasi halal. 

      Selanjutnya, ayam Bakar Holycow Steak punya kulit yang renyah dan daging yang lembut. Jadi, rasanya tetap enak meski bebas tepung. 

      Pemilihan jenis-jenis tepung yang tepat penting buat masak, karena tiap tepung punya karakteristik berbeda. Namun, kamu juga harus aware bahaya kalau makan terlalu banyak makanan bertepung, seperti naik berat badan dan risiko penyakit metabolik. Jadi, pilih yang lebih sehat saja di Holycow Steak!

      Leave a comment

      All comments are moderated before being published