Makna Ngabuburit, Asal Usul dan Tradisi yang Biasa Dijalankan
Sebagai orang yang tinggal di Indonesia kamu pasti sudah pernah, atau mungkin sudah sering, mendengar istilah ngabuburit. Ini adalah tradisi tahunan yang akan sering kamu jumpai di Bulan Ramadan. Hampir semua umat Islam, bahkan pemeluk agama lain, yang mengikuti tradisi ini.
Hal ini pun jelas menimbulkan pertanyaan tentang apa sih arti ngabuburit. Sebab, meskipun sudah terasa familier di telinga, masih banyak orang yang belum paham arti dan maknanya. Selain itu, banyak juga orang yang penasaran tentang bagaimana sejarah di balik lahirnya tradisi tersebut.
Karena itu, berikut segala hal yang perlu kamu tahu tentang ngabuburit Ramadan!
Arti dan Makna Ngabuburit
Jika ditilik dari etimologinya, kata ngabuburit berasal dari bahasa Sunda. Kata dasarnya adalah “burit” artinya sore hari menjelang maghrib. Lalu, ada tambahan suffix “nga” dan juga pengulangan awalan kata “bu” di depan kata. Hal ini membuatnya diartikan sebagai “menunggu azan magrib”.[1]
Arti ngabuburit ini selaras dengan apa yang tertulis di dalam Kamus Bahasa Sunda. Di sana, kata tersebut berarti ngalantung bari ngadagoan burit. Secara literal, artinya adalah bersantai sambil menunggu sore. Bila kamu belum tahu ngabuburit itu jam berapa, biasanya dari azan ashar hingga azan magrib.
Baca Juga: 5 Persiapan Puasa untuk Ibu Menyusui Agar Aman dan Lancar
Menurut KBBI, artinya juga tak jauh berbeda, yaitu menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadan.[2]
Sejarah di Balik Ngabuburit
Menilik sejarah di balik istilah ini, kamu perlu kembali ke saat-saat ketika agama Islam baru masuk ke Tanah Sunda. Pada saat itu, orang Sunda, khususnya anak-anak sering menunggu waktu buka puasa di sore hari sambil memainkan permainan tradisional. Dari sana, tradisi ini terus berkembang.
Hanya saja, memang belum ada penelitian tentang kapan dan di mana istilah ini pertama kali digunakan. Sebab, tradisi ini mengalir begitu saja. Terlebih dengan keunikan orang Sunda yang sering memberi suffix dan pengulangan di awal kata.
Baca Juga: 10 Tips Persiapan Puasa Agar Semakin Berkah dan Maksimal
Lambat laun, cakupan pemakaian istilah ini pun berubah, dari yang tadinya regional menjadi nasional. Kini, bukan hanya orang Sunda saja yang memakai istilah ngabuburit, namun juga di daerah lainnya di Indonesia. Hal ini terjadi karena ada faktor media, baik cetak, elektronik, maupun sosial.
Tradisi Saat Ngabuburit
Setelah kamu tahu apa yang dimaksud dengan kata ngabuburit, kini saatnya untuk memahami apa saja tradisi yang biasa dilakukan di waktu ini. Secara garis besar, kamu bisa melakukan banyak hal, seperti pada penjelasan di bawah!
1. Jalan-Jalan Sambil Berburu Takjil
Hal pertama dan paling sering dilakukan oleh orang Indonesia saat menunggu waktu magrib adalah jalan-jalan sambil berburu takjil. Ini adalah tradisi yang perlahan berubah menjadi tren. Tidak heran, jika ada banyak tukang takjil dadakan yang hanya berjualan pada saat Bulan Ramadan.
Baca Juga: Asupan untuk Workout Saat Puasa yang Bisa Tingkatkan Tenaga
Takjil sendiri adalah makanan dan minuman ringan yang disantap sebelum makanan berat. Ada banyak pilihan yang bisa kamu coba, seperti kolak, es pisang hijau, gorengan, dan lain sebagainya.
2. Menghadiri Festival Musik
Bagi beberapa orang, musik bisa membuat waktu menunggu terasa lebih menenangkan. Karena itu, kamu bisa menunggu waktu buka puasa sambil menghadiri festival musik. Tradisi ini sangat umum di Jawa Barat, khususnya Bandung. Kini, tradisi ini juga mulai merembet ke daerah lain.
3. Mengikuti Kegiatan Rohani
Tidak hanya mengisi waktu dengan kegiatan duniawi, kamu juga bisa menunggu waktu magrib sambil mengikuti aktivitas rohani. Ada beberapa kegiatan yang bisa kamu lakukan, seperti mengaji dan juga mendengarkan ceramah keagamaan.
Baca Juga: 6 Tips Diet Saat Puasa, Catat Agar Hasilnya Lebih Maksimal!
4. Nongkrong Bersama Teman atau Keluarga
Terakhir, kamu juga bisa nongkrong bersama teman atau keluarga untuk menunggu waktu buka. Pilihan tempatnya pun sangat beragam, mulai dari taman, cafe, hingga restoran. Jadi, kamu bisa sekalian melakukan tradisi bukber atau buka bersama setelah waktu ngabuburit selesai.
Baca Juga: Kumpulan Niat Puasa Ramadan dan Tata Cara Doanya
Sebagai catatan, pastikan kamu buka puasa dengan asupan nutrisi yang seimbang. Hal ini karena tubuh kamu akan membutuhkan banyak hal setelah berpuasa seharian, seperti karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, hingga mineral. Jangan sampai ada nutrisi penting yang terlewat.
Baca Juga: Waktu Terbaik Makan Berat saat Buka Puasa agar Tetap Sehat
Salah satu pilihan menu terbaik untuk berbuka puasa adalah steak. Makanan ini mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Rasanya pun enak bisa membuat kamu puas setelah menahan lapar dan dahaga seharian. Karena itulah kamu bisa ngabuburit dan bukber di Holycow.
Ada banyak pilihan menu yang bisa kamu pilih, di antaranya:
- Black Angus Sirloin, menu signature dengan daging yang bertekstur, disajikan dengan saus, sayuran, dan kentang atau nasi.
- Steak Au Poivre, steak ala Perancis dengan rasa pedas yang menggiurkan.
- Australian Tenderloin Steak, daging khas dalam yang super lembut.
- Holysteak! 400GR, potongan daging berukuran besar dan tebal dengan tambahan saus pilihan.
- Steak Fried Rice, nasi goreng dengan tambahan potongan steak yang besar.
Leave a comment