Rahasia Sukses Intermittent Fasting dengang Konsumsi Daging Berkualitas
Intermittent fasting kini menjadi tren di kalangan komunitas kesehatan dan fitness. Lebih dari sekadar pola makan, ini menjadi gaya hidup yang cukup menjanjikan, sebab ada beragam manfaat kesehatan bagi yang menjalaninya.
Tidak hanya penurunan berat badan, puasa ini juga disebut berkontribusi dalam peningkatan fungsi otak sehingga metode intermittent tetap menjadi pilihan bagi banyak orang. Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang diet yang satu ini dan bagaimana kamu bisa memanfaatkannya secara optimal!
Puasa Intermittent dan Manfaatnya bagi Kesehatan
Meskipun lebih populer disebut sebagai metode diet, intermittent fasting sendiri menawarkan ragam kesehatan yang baik untuk memperbaiki kualitas hidup. Berikut adalah beberapa hal positif yang kamu rasakan setelah mengikuti diet puasa ini.
1. Penurunan Berat Badan
Tubuh yang tidak mendapatkan asupan kalori selama puasa memaksa untuk menggunakan fat sources sebagai sumber energi. Maka dari itu, fasting dengan metode intermittent ini terkenal akan potensi membakar lemaknya, bahkan ketika kita tidak melakukan apa-apa.
Baca Juga:Â 7 Manfaat Daging Sapi untuk Diet yang Perlu Kamu Tahu
Dengan mengatur waktu makan dan puasa, intermittent fasting membantu membatasi asupan kalori tanpa harus melewati perhitungan kalori yang ketat. Hal ini berpotensi menurunkan berat badan yang sustainable sambil memperbaiki kebiasaan makan.
2. Memperbaiki Sensitivitas Insulin
Penderita diabetes sangat disarankan untuk melakukan pengaturan makan intermittent, namun tentu harus sesuai dengan anjuran dokter.[1] Resistensi insulin pada penderita diabetes umumnya terjadi karena asupan kalori berlebih dan pola makan yang buruk.
Baca Juga:Â Carnivore Diet adalah : Panduan, Manfaat, dan Menunya
Namun, dengan metode intermittent ini, kamu memberi jeda yang bagi tubuh untuk menurunkan kadar insulin dalam darah sehingga tubuh dapat menggunakan glukosa lebih efisien ketika jam makan.
3. Mengurangi Peradangan
Peradangan umumnya juga menjadi akibat dari pola hidup yang buruk, stres berkepanjangan, dan aktivitas fisik yang kurang. Ketika tubuh berpuasa, produksi sitokin juga berkurang.[2]Â
Sitokin sendiri sebenarnya adalah protein yang dilepaskan ketika tubuh cedera. Namun, jumlah yang terlalu banyak malah bisa menyebabkan peradangan kronis.
Tidak berhenti di sini, intermittent fasting juga meningkatkan autophagy process yang mendaur ulang komponen tubuh yang sudah rusak.[3] Hal ini efektif mengurangi kerusakan sel yang memicu peradangan,
4. Meningkatkan Fungsi Otak
Selain melalui autophagy, puasa berkala juga meningkatkan protein penting untuk keberlangsungan produksi neuron di otak. Bersamaan dengan penurunan stres oksidatif, tubuh terbebas dari stres oksidatif yang berpotensi menyebabkan inflamasi dan kerusakan sel otak.[4]
5. Menyehatkan Jantung
Intermittent fasting membantu memperbaiki fungsi jantung melalui beberapa cara, seperti:
- Menurunkan tekanan darah sehingga beban jantung juga lebih ringan.
- Menurunkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida sambil meningkatkan HDL atau kolesterol baik.
- Mencegah peradangan kronis dengan mengurangi produksi molekul proinflamasi.
- Menurunkan berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Melalui berbagai mekanisme ini, puasa intermittent menjadi cara yang efektif untuk menjaga kesehatan jantung serta kesehatan secara keseluruhan.
Manfaat Asupan Protein dalam Intermittent Fasting
Protein seperti daging, bisa menjadi asupan penting agar kamu mendapat manfaat puasa intermittent yang optimal. Berikut adalah beberapa alasan kenapa sebaiknya kamu perlu makan daging berkualitas saat ada di jendela makan.
1. Mempertahankan Massa Otot
Seperti penjelasan sebelumnya, tubuh cenderung menggunakan cadangan lemak energi dari otot dan lemak. Hal ini terjadi karena terjadi sintesis protein otot sehingga kerusakan otot dapat dikurangi dengan asupan protein yang cukup.Â
Studi juga menemukan bahwa pola makan yang teratur bersamaan dengan asupan protein yang tepat dapat mendukung recovery dan maintenance massa otot dengan lebih baik.[5]Â
2. Memperbaiki Metabolisme
Penelitian juga menunjukkan bahwa kombinasi diet tinggi protein dengan intermittent fasting berpotensi meningkatkan komposisi tubuh sekaligus kesehatan kardiometabolik.Â
Hal ini terjadi karena protein memiliki termogenik yang lebih tinggi daripada lemak dan carbs. Maka dari itu, keuntungannya termasuk penurunan berat badan sekaligus lemak tubuh yang berkurang.
3. Menjaga Kesehatan Metabolik
Hormon yang berkaitan dengan rasa kenyang dan metabolisme diatur oleh protein. Maka dari itu, konsumsi protein yang cukup dan konsisten berkontribusi dalam menjaga kadar insulin dan gula darah. Ini adalah langkah krusial untuk kesehatan metabolik jangka panjang.
Baca Juga:Â Keto Diet untuk Pemula: Apa yang Perlu Kamu Tahu?
Sebuah penelitian juga mencatat bahwa intermittent fasting yang berimbang dengan asupan protein dapat mengurangi risiko penyakit metabolik.[6]Â
Holycow, Pilihan Terbaik untuk Mendapatkan Daging Berkualitas
Steak Hotel by Holycow menyediakan pilihan daging berkualitas, terutama untuk kamu yang menjalani intermittent fasting. Sirloin dan Ribeye, misalnya, adalah pilihan ideal untuk menjadi partner diet sehat ala berpuasa ini.
Baca Juga:Â 5 Perbedaan Sirloin dan Tenderloin, Mana Favorit Kamu?
Sirloin yang mengandung lemak moderat memberikan keseimbangan yang sempurna antara rasa dan efek kesehatan. Ribeye, di sisi lain, hadir dengan marbling lemak yang lebih banyak. Rasanya kaya dan juicy, sehingga cocok untuk memenuhi kebutuhan protein setelah puasa selesai.
Baca Juga:Â 12 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi untuk Kesehatan
Lebih dari apa pun, pilihlah pola makan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh—seperti menggabungkan daging berkualitas dalam puasa kamu. Ingatlah untuk selalu bijak dalam menentukan jenis diet.Â
Pastikan juga untuk mempertimbangkan keseimbangan nutrisi yang tepat. Selamat mencoba intermittent fasting!Leave a comment