Home Story Fakta Seputar Makan Daging Sapi yang Perlu Kamu Tahu

Fakta Seputar Makan Daging Sapi yang Perlu Kamu Tahu

Selain cita rasa, makan daging sapi juga digemari karena manfaatnya untuk kesehatan. Tradisi menyajikan aneka menu masakan dari daging saat lebaran, juga membuat rakyat Indonesia tidak bisa lepas dari daging sapi. 

Mulai dari yang tradisional seperti rendang, soto daging, sop, rawon, hingga yang modern seperti steak. Kali ini Kami akan membagikan fakta seputar makan daging sapi yang perlu Kamu tahu, terutama bagi pecinta daging. Apa saja?

Fakta Menarik Seputar Daging Sapi

Di masyarakat, kerap kali ada mitos dan anggapan yang tidak benar terkait pengolahan daging sapi. Berikut ini merupakan beberapa fakta menarik yang wajib diketahui sebelum kamu makan daging sapi.

 

1. Tidak Boleh Makan Daging Setiap Hari
Banyak orang beranggapan bahwa makan daging sapi setiap hari tidak baik untuk kesehatan. Nyatanya, daging merah adalah sumber nutrisi penting yang berharga bagi tubuh, seperti zat besi, protein, zinc, vitamin B12, dan lemak omega-3.
Kandungan zat besi sangat penting khususnya untuk wanita, yang umumnya membutuhkan zat besi lebih banyak dibandingkan pria. Melansir dari Healthy Food Guide, menuliskan bahwa satu dari empat wanita Australia tidak memenuhi kebutuhan zat besi mereka. Dan 15 persen dari mereka menderita anemia.
Karenanya manfaat makan daging merah sangat baik, terutama bagi wanita, yaitu untuk mencegah anemia. Jadi, boleh makan daging sapi setiap hari, selama tidak melebihi batas maksimal yang disarankan.
Pedoman diet dari Healthy Food Guide merekomendasikan untuk makan daging merah tanpa lemak setelah matang maksimal 455 gram dalam seminggu. Atau sekitar 600 - 700 gram berat saat mentah. Ini setara dengan sekitar 57 gram daging merah matang per hari.
Sehingga patokan kebanyakan makan daging bukanlah setiap hari atau tidak, melainkan total berat daging keseluruhan yang Kamu konsumsi dalam seminggu.
 
2. Fakta Terkait Mencuci Daging
Jika Kamu terbiasa mencuci daging sebelum menyimpannya, sebaiknya kini Kamu tidak perlu melakukannya. Mencuci daging sebelum menyimpannya justru akan membuat cairan sari daging menghilang, sehingga tekstur daging menjadi keras.
Selain itu, mencuci daging juga membuat daging beresiko terkontaminasi bakteri dari air mentah saat proses pencucian. Saat hendak membuat makanan dari daging sapi, cuci sebentar, lalu segera olah menjadi masakan yang Kamu senangi.
3. Kematangan Daging Mempengaruhi Kandungan Protein
Sebagian orang berpendapat bahwa semakin mentah daging, terutama untuk steak, semakin banyak kandungan protein di dalamnya. Faktanya, menurut dr Feni Nugraha Spesialis Gizi, tingkat kematangan daging tidak mempengaruhi kandungan protein di dalamnya.
Menurut USDA, US Department of Agriculture, Departemen Pertanian Amerika Serikat, dalam 100 gram daging sapi mengandung sekitar 26 gram protein. Selain itu, masih menurut dr Feni Nugraha, saat disajikan dalam bentuk steak, protein dapat dicerna dan diserap lebih baik oleh tubuh.
4. Cairan Saat Proses Memasak Daging Bukan Darah
Faktanya, cairan merah yang keluar saat proses memasak daging terutama dengan kematangan medium rare, bukan darah, melainkan mioglobin.  
Mioglobin sendiri merupakan protein yang terdapat dalam daging, yang berfungsi untuk mengikat oksigen. Kemudian mioglobin mentransfer jaringan oksigen tersebut pada jaringan-jaringan otot.
5. Membumbui Daging Steak dengan Jus Jeruk, Cegah Karsinogen
Faktanya, membumbui daging dengan aneka rempah, dapat menjadi penghalang antara makanan dengan zat karsinogenik yang menyebabkan kanker. 
Untuk tips setelah makan daging, agar dapat meminimalisir zat karsinogenik, Kamu juga bisa mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi antioksidan. Makanan tersebut seperti sayur-mayur dan buah-buahan. 
6. Terdapat Cacing dan Bakteri Berbahaya pada Daging yang Mentah
Faktanya, daging mentah mungkin mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella, Listeria, Campylobacter dan E. coli yang dapat membuat tubuh keracunan. Namun berita baiknya, proses memasak yang benar dapat menghancurkan bakteri ini.
Menurut Healthline, untuk mengurangi risiko penyakit bawaan makanan, temperatur saat memasak daging minimal pada temperatur 63oC. 
Sedangkan untuk Kamu pecinta daging mentah, sebaiknya mengkonsumsi daging yang telah memiliki sertifikat label keamanan pangan. Misalnya berasal dari peternakan yang bersih dan terawat dengan baik.
7. Coba Daging dari Holycow, Steak Ala Hotel Bersertifikat CHSE
Untuk Kamu pecinta steak, kini tak perlu bingung mencari tempat yang menyajikan daging berkualitas dengan standar higienis yang tinggi. Karena kini telah tersedia steak hotel by Holycow, yang memiliki sertifikat CHSE.
CHSE adalah kepanjangan dari Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability, merupakan sertifikat yang diberikan oleh Kemenparekraf kepada destinasi wisata. 
Untuk mendapatkannya, sebuah destinasi wisata harus memenuhi empat kriteria berupa kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan. Dengan adanya jaminan dari Kemenparekraf ini, kini Kamu tidak perlu khawatir terkait kehigienisan dan kebersihan makanan yang ada di Holycow.
Selain itu, Kamu tidak perlu khawatir terkait porsi daging, karena di Holycow, sudah menyesuaikan dengan takaran konsumsi yang disarankan.

Terapkan Cara yang Benar, Nikmati Kelezatannya

Fakta terkait makan daging sapi perlu Kamu ketahui agar tidak keliru saat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Daging sapi mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga rugi sekali jika Kamu melewatkannya hanya karena mitos yang salah. 

Selain dirawat dengan baik, daging sapi yang sehat juga harus dimasak dengan proses yang benar. Jika ragu, Kamu bisa datang ke Holycow dan makan daging sapi sepuasnya tanpa perlu khawatir dengan standar kebersihan dan kehigienisannya.

Leave a comment

All comments are moderated before being published