Tata Cara Berkurban: Hukum, Syarat, dan Proses Penyembelihan
Selain Ramadan, bulan Dzulhijjah sangat dinantikan oleh umat Islam. Di bulan haji tersebut ada momen Idul adha. Banyak orang yang menabung sedikit demi sedikit agar bisa berkurban dengan seekor kambing atau sapi saat Iduladha. Kamu berencana ikut kurban tahun ini? Pahami dulu tata cara berkurban, ya!
Pemahaman ini akan menghindarkan risiko proses berkurbanmu menjadi tidak sah karena melenceng dari syariat.
Hukum Berkurban

Berkurban merupakan bagian dari sunah Idul adha. Hukumnya sunah, tetapi sangat dianjurkan. Siapa pun boleh berkurban, asalkan mampu.
Hikmah berkurban adalah sebagai ungkapan rasa syukur, cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt., hingga mengenalkan konsep berbagi terhadap sesama.
Perintah berkurban bisa kamu temukan dalam riwayat hadis dan ayat Al-Qur’an. Salah satunya ada di Surat Al-Kautsar ayat 2.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ
Artinya: Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan berkurban.
Selain itu, kamu juga bisa menemukannya di Surat Al-Hajj ayat 34-35 dan Surat Ash-Shaffat ayat 102-107.
Baca Juga: 8 Tradisi Iduladha di Indonesia Selain Potong Kurban
Tata Cara Berkurban Menurut Islam

Dalam Islam, mungkin kamu juga mengenal aqiqah yang menjadi ungkapan rasa syukur orang tua terhadap kelahiran anak. Nah, aqiqah dan kurban itu berbeda. Tidak hanya soal tujuannya saja, melainkan juga tata caranya.
Lalu bagaimana tata cara untuk berkurban? Penyembelihan hewan kurban boleh dilakukan oleh orang yang berkurban (sohibul qurban) atau pihak yang mewakili. Jika penyembelihan diwakilkan, maka sohibul qurban harus hadir saat proses penyembelihan.
Berikut tata cara penyembelihan kurban dalam Islam:
-
Sohibul qurban dan penyembelih harus dalam keadaan suci
-
Sebut nama Allah Swt. dengan membaca basmalah
-
Lantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad saw.
-
Baca takbir 3x dan tahmid 1x (اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ)
-
Baca niat berkurban atau doa menyembelih kurban (اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ)
-
Potong tenggorokan, kerongkongan, serta dua urat nadi kanan dan kiri di leher hewan kurban
Ketika menyembelih hewan kurban ini, ada beberapa adab yang bisa kamu pertimbangkan, seperti:
-
Ikuti sunah dengan memposisikan kaki penyembelih di antara leher hewan kurban.
-
Penyembelih dan hewan kurban sama-sama menghadap arah kiblat.
-
Pisau harus tajam. Jika perlu diasah, maka asah pisau di luar pandangan hewan kurban.
-
Bersikap lembut terhadap hewan kurban agar tidak stres.
-
Berikan minuman kepada hewan kurban sebelum disembelih.
-
Lakukan penyembelihan dengan cepat agar tidak menyiksa hewan.
-
Dilarang mematahkan leher hewan ternak, jika hewan ternak tidak langsung mati setelah disembelih.
Setelah proses penyembelihan selesai, maka proses pendistribusian daging bisa dilakukan dengan memotong dan membagi daging sesuai dengan jumlah penerima. Cara pembagian daging kurban yang paling baik adalah menyegerakan prosesnya agar bisa dinikmati oleh penerima manfaat.
Syarat Hewan Kurban

Kamu tidak bisa asal pilih hewan kurban. Ada beberapa syarat utama yakni:
-
Hewan kurban adalah hewan ternak. Jika jemaah haji di tanah suci menggunakan unta dan domba sebagai hewan kurban, maka kita di Indonesia bisa memakai sapi, kerbau, dan kambing.
-
Usia hewan memenuhi standar minimal yakni unta, sapi, dan kerbau 5 tahun serta domba dan kambing setidaknya berusia 1 tahun.
-
Hewan kurban harus fit (tidak sakit, cacat, atau kurus). Namun, ada pengecualian jika hewan ternak mengalami sakit atau cacat di hari penyembelihan.
-
Boleh memilih hewan kurban jantan atau betina. Namun ingat, untuk hewan ternak betina, pastikan tidak hamil.
-
Kamu harus berkurban dengan hewan milik sendiri. Khusus sapi, kerbau, dan unta boleh patungan untuk 7 orang. Namun, kambing dan domba tidak bisa patungan karena hukumnya 1 orang 1 ekor.
Syarat Bagi Sohibul Qurban

Hukum berkurban adalah sunah yang sangat dianjurkan. Setiap muslim boleh mengupayakan untuk bisa berkurban saat Iduladha.
Namun, selain beragama Islam, pastikan kamu memenuhi syarat-syarat berkurban berikut:
-
Cukup umur (baligh) dan berakal
-
Mampu
Seperti apa indikator mampu untuk berkurban ini?
Mampu di sini artinya ketika hendak berkurban, kamu masih memiliki keuangan yang cukup untuk membiayai hidup. Hemat boleh, tetapi intinya tidak memaksakan diri dengan zalim terhadap diri sendiri dan keluarga.
Kamu juga boleh berkurban dengan pinjaman, asalkan memang bisa dan mampu melunasi utang tersebut di kemudian hari.
Opsi lain untuk berkurban yang bisa dipertimbangkan adalah membeli hewan kurban di usia kurang dari standar, lalu merawatnya hingga cukup umur. Ini adalah pilihan yang lebih hemat karena harga hewan ternak mendekati Iduladha cenderung meningkat.
Alternatif ini sempurna jika kamu tidak tinggal di perkotaan, punya waktu dan tempat untuk merawat hewan, serta tersedia sumber makanan yang cukup.
Nah, Iduladha tinggal menghitung hari. Selain ikut berkurban dan menjalankan sunah Iduladha lain, kamu juga bisa mempelajari cara membuat steak daging kurban untuk upgrade momen di bulan Dzulhijjah jadi lebih spesial.
Jika belum punya waktu untuk mengolah daging, kamu mungkin bisa pertimbangkan cara menyimpan daging kurban di kulkas untuk memperpanjang shelf life-nya.
Terlepas dari pentingnya tata cara berkurban saat Iduladha nanti, Steak Hotel by Holycow yang asli selalu bisa jadi andalan untuk me time ataupun makan bersama keluarga. Nikmati berbagai sajian steak termasuk menu rekomendasi dari founder Holycow Wynda Mardio yang pasti bisa menggoyang lidahmu.
Carnivores, ayo agendakan makan-makan di TKP Holycow terdekat!
Leave a comment