Puasa Syawal: Dalil, Niat, Tata Cara, dan Keutamaannya

Setelah selesai melaksanakan sunnah puasa dan sunnah Idulfitri, masih ada amalan sunnah lain yang menunggu kamu setelah lebaran. Jadi, kamu masih bisa panen pahala meskipun bulan Ramadan telah usai. Sunnah tersebut adalah puasa Syawal, yang bisa kamu lakukan sesuai ketentuan. 

Bagi para Carnivores yang belum paham bagaimana ketentuannya, kamu tidak perlu khawatir karena panduan lengkapnya ada di bawah. Kamu akan mempelajari tentang hukum dan dalil, niat, waktu dan tata cara, hingga ragam keutamaan puasa Syawal. Berikut adalah penjelasannya!

Hukum dan Dalil Puasa Syawal

Seperti apa yang sudah disinggung sebelumnya, hukum puasa Syawal adalah sunnah. Kamu bisa meraih banyak pahala jika mengamalkannya. Bila tidak melakukannya, sebenarnya kamu tidak akan berdosa. Namun, kamu akan merugi karena telah melewatkan kesempatan untuk dapat pahala. 

Pasalnya, ganjaran pahalanya setara dengan pahala puasa satu tahun penuh. Hal ini sesuai dalil puasa Syawal yang tertulis dalam hadis shahih Muslim. Bunyinya:

عن أبي أيوب رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ ‏ "‏من صام رمضان ثم أتبعه بست من شوال كان كصيام الدهر‏"‏

Artinya: Abu Ayyub r.a. meriwayatkan: Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa melaksanakan puasa di bulan Ramadhan dan juga melaksanakan puasa selama enam hari di bulan Syawal, ganjarannya setara dengan melaksanakan puasa sepanjang tahun.”[1]

Bahkan pada hadis puasa Syawal yang lain, yaitu HR. Ibnu Majah, ganjaran ibadah ini setara dengan puasa seumur hidup. Hadisnya berbunyi:

عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ، عَنْ سَعْدِ بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ عُمَرَ بْنِ ثَابِتٍ، عَنْ أَبِي أَيُّوبَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ ‏ "‏ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصَوْمِ الدَّهْرِ ‏"‏ ‏

Artinya: Abu Ayyub r.a. meriwayatkan: Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa melaksanakan puasa di bulan Ramadan dan juga melaksanakan puasa selama enam hari di bulan Syawal, ganjarannya setara dengan melaksanakan puasa seumur hidup.”[2]

Waktu Pelaksanaan dan Tata Cara Puasa Syawal

Setelah paham hukum dan dalilnya, kamu juga wajib tahu puasa Syawal berapa hari dan bagaimana tata cara pelaksanaanya. Ternyata, kamu bisa melaksanakannya selama 6 hari, mulai dari tanggal 2-7 Syawal secara beruntun. Namun, kamu juga bisa puasa tidak beruntun, asalkan masih di bulan yang sama. 

Tata cara pelaksanaanya pun tidak jauh berbeda seperti ibadah puasa lain pada umumnya. Kamu perlu menahan hawa nafsu, termasuk makan dan minum, dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Jangan lupa juga untuk membaca doa buka puasa saat waktunya tiba. 

Baca Juga: Waktu Terbaik Makan Berat saat Buka Puasa agar Tetap Sehat 

Niat Puasa Syawal

Hal lain yang tidak kalah penting untuk kamu ketahui adalah niat puasa Syawal. Ada tiga pilihan niat yang bisa kamu baca, yaitu:

1. Bila Beruntun

Jika kamu memutuskan untuk puasa beruntun selama 6 hari, kamu bisa membaca niat ini! 

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ للهِ تعالى

Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sittatin min syawwal lillahi ta’ala

Arti: “Saya niat puasa pada esok hari untuk menunaikan puasa sunnah enam hari dari bulan Syawal karena Allah Ta’ala.”

2. Bila Tidak Beruntun

Bagi kamu yang puasanya tidak beruntun setiap hari, kamu bisa membaca niat ini! 

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ للهِ تعالى

Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatis Syawwal lillaahi ta‘ala.

Arti: “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah Swt.”

3. Bila Lupa Mengucap Niat

Biasanya, niat diucapkan pada malam hari sebelum kamu menjalankan ibadah puasa. Namun, jika kamu lupa mengucapnya dan belum makan dan minum apapun di pagi atau siang hari, kamu bisa membaca niat ini! 

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لللهِ تعالى

Latin: Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an adaa’i sunnatis Syawwaal lillaahi ta‘ala.

Arti: “Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah Swt.”

Keutamaan Puasa Syawal

Secara garis besar, ada dua jenis keutamaan yang bisa kamu dapatkan jika menjalankan ibadah sunnah ini, yaitu secara spiritual dan fisik.

1. Keutamaan Secara Spiritual

Seperti apa yang sudah dijelaskan di atas, pahala puasa di bulan ini setara dengan pahala puasa satu tahun penuh, bahkan seumur hidup. Inilah keutamaan secara spiritual yang paling utama. Selain itu, ibadah ini juga bisa jadi penyempurna puasa Ramadan dan ungkapan rasa syukur pada Tuhan. 

2. Keutamaan Secara Fisik

Selama puasa Ramadan, sadar tidak sadar kamu sering menerapkan diet sehat karena pola makan yang teratur. Karena itu, kamu bisa melanjutkan kiat-kiat diet saat puasa tersebut di bulan berikutnya agar tubuh, khususnya sistem pencernaan kamu tetap sehat.

Baca Juga: Macam-Macam Diet, Bisa Disesuaikan dengan Kebutuhan

Selain pola makan, perhatikan juga asupannya. Supaya kenyang lebih lama, kamu bisa memilih makanan yang mengandung protein tinggi. Pastinya dengan kadar makronutrien dan mikronutrien yang seimbang.

Baca Juga: 4 Asupan Penting untuk Mengatur Pola Makan setelah Lebaran

Karena itu, kamu bisa sahur dan berbuka bersama menu-menu pilihan dari Holycow saat menjalankan puasa Syawal. Kamu bisa mendatangi TKP Holycow yang asli dari founder Wynda Mardio atau belanja di Holycow Meatshop untuk meraih nutrisi sehat dan seimbang.