Sirloin Bagian Apa? Kenalan Lebih Dekat dengan Potongan Favorit Steak Lovers
Halo, Carnivores! Kalau kamu penggemar steak sejati, pasti sering dengar istilah sirloin. Tapi, sebenarnya sirloin bagian apa dari daging sapi, dan kenapa jadi favorit banyak pecinta steak? Yuk, kita bahas tuntas dari anatomi daging, rasa, nutrisi, hingga cara terbaik menikmatinya.
Sirloin Bagian Apa Sih?

Sirloin adalah potongan daging sapi yang berasal dari bagian pinggang belakang, tepat di antara tenderloin dan round. Letaknya strategis, sehingga daging ini punya karakter unik: tidak selembut tenderloin, tapi tetap empuk dengan rasa daging yang kuat. Sirloin juga memiliki lapisan lemak di tepiannya, yang akan meleleh saat dimasak dan menambah aroma gurih khas steak.
Dalam klasifikasi bagian - bagian daging sapi, sirloin termasuk potongan prime cut. Artinya, sirloin sering digunakan dalam menu steak premium di berbagai restoran karena keseimbangan tekstur dan rasanya.
Sirloin vs Tenderloin: Mana yang Lebih Baik?

Tenderloin memang terkenal paling empuk karena otot di bagian itu jarang digunakan sapi untuk bergerak. Namun, justru karena itu, rasanya lebih halus. Sebaliknya, sirloin sedikit lebih padat tetapi menghadirkan rasa daging yang lebih bold.
Perbandingan keduanya sering menjadi bahan perdebatan di kalangan pecinta steak, dan perbedaan detailnya bisa dilihat dalam perbedaan sirloin dan tenderloin
Sirloin dalam Dunia Steak

Dalam dunia kuliner internasional, sirloin punya reputasi istimewa. Di Amerika Serikat, sirloin dikenal dengan sebutan sirloin steak atau New York strip, sedangkan di Inggris sering disebut rump steak. Di Jepang, sirloin wagyu adalah salah satu menu mewah yang sering dihidangkan di restoran berkelas dengan harga selangit karena tingkat marbling yang luar biasa.
Menariknya, sirloin juga terbagi dalam dua kategori besar: top sirloin dan bottom sirloin. Top sirloin lebih premium karena dagingnya lebih empuk dan biasanya dipotong lebih kecil untuk porsi steak individu. Sementara itu, bottom sirloin cenderung lebih besar dan digunakan untuk hidangan panggang keluarga atau olahan yang membutuhkan waktu masak lebih lama.
Di restoran steak modern, sirloin kerap menjadi pilihan utama bagi pelanggan yang ingin keseimbangan antara harga dan kualitas. Tidak terlalu mahal seperti tenderloin atau wagyu, tetapi tetap memberikan pengalaman makan steak yang memuaskan.
Tingkat Kematangan Paling Pas untuk Sirloin

Sirloin paling nikmat ketika dimasak dengan tingkat kematangan medium rare atau medium. Pada level ini, bagian dalam daging masih merah muda dan menyimpan jus alami, sehingga setiap gigitan terasa juicy.
Kalau dimasak terlalu matang (well done), sirloin cenderung lebih kering. Setiap tingkat kematangan memberi pengalaman berbeda, sebagaimana dijelaskan dalam tingkat kematangan steak.
Nilai Gizi Sirloin

Buat Carnivores yang peduli kesehatan, sirloin adalah sumber protein berkualitas tinggi yang penting untuk pembentukan otot dan pemulihan jaringan tubuh. Dalam 100 gram sirloin, rata-rata terdapat:
-
Protein: 25–27 gram
-
Lemak: 10–12 gram (tergantung ketebalan potongan)
-
Kalori: sekitar 200–250 kkal
-
Zat Besi: mendukung pembentukan sel darah merah
-
Vitamin B12: membantu metabolisme energi
Mengonsumsi sirloin dengan porsi seimbang bisa jadi bagian dari pola makan sehat, selama tidak berlebihan [2].
Baca Juga: Daftar Lengkap 7 Kandungan Gizi Daging Sapi dan Manfaatnya
Cara Memasak Sirloin Agar Sempurna

Memasak sirloin butuh teknik khusus supaya rasa dan teksturnya benar-benar keluar. Pertama, sirloin sebaiknya didiamkan dulu hingga mencapai suhu ruang sebelum dipanggang. Hal ini membantu daging matang lebih merata. Kedua, jangan berlebihan dalam menggunakan bumbu. Sirloin punya cita rasa alami yang kuat, sehingga garam, lada hitam, dan sedikit minyak sudah cukup untuk menonjolkan rasa gurihnya.
Teknik pemanggangan juga sangat berpengaruh. Sirloin idealnya dipanggang dengan suhu tinggi di awal untuk menghasilkan karamelisasi pada bagian luar daging. Proses ini dikenal sebagai Maillard Reaction—reaksi kimia antara asam amino dan gula yang menciptakan aroma dan rasa gurih khas steak [1]. Setelah terbentuk lapisan cokelat keemasan, api bisa diturunkan agar bagian dalam daging matang sempurna sesuai tingkat kematangan yang kamu inginkan.
Selain dipanggang, sirloin juga bisa dimasak dengan metode lain, seperti dipanggang di oven, dibakar dengan arang untuk sensasi smoky, atau dipotong tipis lalu ditumis untuk masakan sehari-hari.
Sirloin untuk Masakan Rumahan

Sirloin bukan hanya untuk restoran mahal. Potongan ini justru cocok untuk masakan rumahan karena mudah diolah dengan berbagai resep sederhana. Steak klasik dengan herb butter atau saus jamur bisa jadi menu andalan keluarga.
Resep Steak Sirloin dengan Herb Butter
Bahan-bahan: 250 g sirloin, garam, lada hitam, 2 sdm mentega, 1 siung bawang putih geprek, 1 sdm parsley cincang.
Cara membuat:
1. Lumuri sirloin dengan garam dan lada hitam, diamkan 10 menit.
2. Panaskan wajan besi, masak sirloin sesuai tingkat kematangan yang diinginkan.
3. Lelehkan mentega, tambahkan bawang putih dan parsley, lalu siramkan di atas steak sebelum disajikan.
Resep Sirloin Saus Jamur
Bahan-bahan: 250 g sirloin, garam, lada, 150 g jamur champignon iris, 1 sdm mentega, 1 siung bawang putih cincang, 100 ml cooking cream, sedikit kaldu bubuk.
Cara membuat:
1. Masak sirloin dengan bumbu sederhana (garam & lada). Angkat, sisihkan.
2. Tumis bawang putih dan jamur dengan mentega hingga harum.
3. Tuang cooking cream, tambahkan kaldu bubuk, aduk hingga mengental.
4. Siramkan saus jamur di atas sirloin dan sajikan hangat.
Sirloin juga bisa diubah menjadi hidangan kreatif lain, misalnya sate daging ala barbeque, tumisan dengan paprika dan bawang bombay, hingga isian sandwich steak yang praktis. Untuk kamu yang suka bereksperimen, kombinasi sirloin dengan bumbu khas Nusantara juga tidak kalah lezat. Inspirasi praktis bisa kamu dapatkan dalam 3 resep steak daging sapi simple buat di rumah.
Fun Facts: Sirloin di Dunia Kuliner

Tahukah kamu bahwa nama “sirloin” punya sejarah menarik? Ada dua versi yang populer. Versi pertama menyebutkan bahwa istilah ini berasal dari bahasa Prancis surlonge, yang berarti “di atas pinggang”. Versi kedua, meski lebih ke mitos, mengatakan bahwa Raja Inggris pernah memberi gelar kebangsawanan Sir Loin pada potongan daging favoritnya.
Selain itu, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sirloin memiliki variasi berbeda di setiap negara. Di Amerika, potongan ini terbagi menjadi top sirloin dan bottom sirloin, sementara di Inggris dikenal dengan nama rump steak. Di Jepang, sirloin dari sapi wagyu termasuk potongan termahal karena kandungan marbling-nya yang membuat daging lembut dan beraroma manis.
Sirloin juga bisa disajikan dalam bentuk bone-in sirloin, yaitu potongan daging yang masih menyertakan tulang. Banyak chef percaya bahwa tulang menambah cita rasa alami selama proses pemanggangan. Fakta-fakta ini menunjukkan betapa beragamnya cara menikmati sirloin di seluruh dunia.
Kesimpulan

Jadi, buat kamu yang masih bertanya sirloin bagian apa, jawabannya adalah potongan daging sapi dari area pinggang belakang dengan karakter seimbang: empuk, gurih, dan juicy. Potongan ini cocok dijadikan steak, diolah di rumah, atau dijadikan menu favorit di restoran.
Kalau kamu ingin menikmatinya, tinggal mampir ke lokasi Holycow terdekat di sini. Mau stok sirloin premium untuk dimasak sendiri? Tinggal cek Holycow Meatshop. Dan ingat, pengalaman steak terbaik selalu ada di Holycow yang asli, hasil karya penuh passion dari founder Holycow Wynda Mardio.
Leave a comment