Ibu Hamil Boleh Makan Seafood? Cek Pilihan yang Aman dan Bahaya
Carnivores, selama masa kehamilan, setiap suapan makanan yang masuk terasa seperti sebuah keputusan besar karena apa yang masuk akan berpengaruh ke janin. Satu hal yang sering membuat para calon ibu ragu adalah apakah ibu hamil boleh makan seafood?
Seperti yang kita tahu, Omega-3 merupakan salah satu gizi yang perlu dipenuhi ibu hamil karena menunjang perkembangan otak dan retina janin.[1] Dan dari sekian banyak pilihan, seafood adalah sumber makanan dengan omega 3 yang melimpah.
Lalu bagaimana? Bolehkah ibu hamil makan seafood udang, cumi, dan kepiting, atau harus mencari alternatif lain? Mari cari jawabannya di sini!
Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Seafood?

Secara medis, jawabannya adalah iya, Carnivores. Ibu hamil tidak hanya boleh, tapi sangat dianjurkan untuk mengonsumsinya.
Pedoman kesehatan global menyarankan konsumsi seafood sebanyak satu hingga dua porsi per minggu untuk memenuhi kebutuhan Omega-3 DHA. Dengan rekomendasi FDA dan ACOG adalah tidak lebih dari 340 gram per minggu. Konsumsi ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan nilai minimal 200 mg/DHA per hari, yang penting untuk perkembangan otak dan mata janin.[1]
Namun, di sinilah letak ‘tapi’-nya, Carnivores. Lautan kita tidak lagi sebersih dulu. Ada ancaman merkuri, yakni neurotoksin berbahaya yang berisiko mengganggu perkembangan sistem saraf dan otak janin.
Lalu bagaimana? Ibu hamil masih bisa makan seafood tapi harus selektif. Melihat proses pencemaran merkuri, maka semakin besar dan semakin lama umur seekor ikan, semakin tinggi akumulasi merkuri di jaringan tubuhnya. Karenanya, ikan predator dan ikan besar tidak direkomendasikan.[1]
Baca Juga: Daftar 15 Makanan Bergizi untuk Ibu Hamil Konsumsi
Manfaat Mengonsumsi Seafood saat Hamil

Berhasil memilih seafood yang tepat akan membawa sejumlah manfaat, di antaranya:
1. Otak, Mata, dan Organ Janin Berkembang Lebih Baik
Nutrisi ini bantu membentuk sel-sel saraf baru, memperlancar komunikasi antar sel otak, dan menyediakan energi bagi otak yang sedang berkembang. Selain itu, DHA mendukung pertumbuhan organ vital lainnya, sehingga janin tumbuh lebih sehat dan siap menghadapi kehidupan setelah lahir.
2. Mengurangi Potensi Kelahiran Prematur
Studi di Indonesia menemukan bahwa ibu hamil yang cukup asupan omega-3 DHA dan EPA melahirkan tepat waktu (≥37 minggu). Sementara itu, kekurangan omega-3 mengalami kelahiran prematur.[2]
Penting diingat, lebih dari sepertiga kematian bayi baru lahir disebabkan oleh komplikasi kelahiran prematur, sehingga menjaga kecukupan omega-3 selama hamil sangat krusial.[3]
Baca juga: 8 Manfaat Ikan Salmon untuk Ibu Hamil yang Perlu Kamu Tahu
3. Menurunkan Risiko Depresi Pascapersalinan
Omega-3 bertindak ganda: mempercepat regenerasi tubuh pascapersalinan dan menyeimbangkan mood ibu. Peradangan berkurang, luka lebih cepat sembuh, dan zat kimia otak seperti serotonin dan dopamine membantu ibu merasa lebih bahagia.
4. Sumber Vitamin dan Mineral Tambahan
Seafood adalah paket nutrisi lengkap: selain omega-3, di dalamnya terdapat zinc, zat besi, vitamin B, dan vitamin A.
Nutrisi ini mendukung saraf yang sehat, tulang yang kuat, dan sistem imun yang tangguh, sehingga ibu hamil bisa tetap bugar sambil memberi fondasi terbaik bagi tumbuh kembang bayi sejak dalam kandungan.
Untuk pilihan terbaik, kamu juga bisa memilih ikan protein tinggi agar lebih lengkap nutrisinya.
Baca Juga: 12 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi untuk Kesehatan
Jenis-Jenis Seafood yang Aman dan Harus Dihindari

Seafood bisa dikonsumsi sejak awal kehamilan. Berikut seafood yang baik untuk ibu hamil muda hingga kehamilan lanjut:
Pilihan yang Aman |
Pilihan yang Harus Dihindari |
Salmon |
Hiu |
Udang |
Todak |
Kepiting |
Makarel Raja |
Kerang |
Jabad (Tilefish) |
Cumi |
Marlin |
Scallop |
Big Eye Tuna |
Teri |
Tiram |
Sarden |
Kerapu |
Jadi, untuk pertanyaan spesifik seperti, apakah ibu hamil boleh makan kerang? Jawabannya adalah boleh, karena keduanya termasuk dalam kategori rendah merkuri.
Hal yang sama berlaku untuk pertanyaan lain seperti bolehkah ibu hamil makan seafood cumi atau bolehkah ibu hamil makan seafood kepiting. Kuncinya selalu satu: pastikan semuanya dimasak hingga matang sempurna karena ibu hamil tidak boleh makan seafood mentah.
Baca Juga: Resep Salmon Steak: Cara Mudah Membuat Hidangan Restoran di Rumah
Tips Aman Makan Seafood untuk Ibu Hamil

Kekhawatiran soal seafood ini sebetulnya mirip dengan perdebatan seputar makan pedas saat hamil; kuncinya bukan pada larangan total, melainkan pada pemahaman, porsi, dan cara penyajian yang benar.
Ini tipsnya:
-
Pilih daging yang segar atau dibekukan dengan baik. Jangan mengonsumsi produk yang sudah berbau atau warnanya kusam.
-
Tahan dulu keinginan untuk makan olahan yang enak, seperti sushi mentah atau sashimi. Ini untuk menghindari masuknya bakteri ke tubuh saat imun janin masih belum siap.
-
Ikuti porsi yang disarankan, yakni tidak lebih dari 340 gram per minggu.[1]
-
Simpan dan olah dengan higienis agar terbebas dari kontaminasi bakteri dan virus.
Baca Juga: Protein Hewani Apa Saja: Sumber, Manfaat, dan Contohnya
Jika Carnivores mencari seafood yang aman untuk ibu hamil, menu Salmon Steak, Pasta Aglio Olio with Salmon, dan Garden Salad with Salmon di Steak Hotel by Holycow adalah pilihan tepat.
Di sini kami menggunakan salmon berkualitas. Dimasak oleh chef profesional hingga matang sempurna, kamu bisa menikmati kelezatannya tanpa khawatir. Sebagai bagian dari komitmen Holycow asli oleh Wynda Mardio, di mana kualitas dan keamanan makanan selalu jadi prioritas.
Jadi, bolehkah ibu hamil makan seafood? Boleh! Asal pintar memilih jenis ikan dan cara memasaknya. Di Steak Hotel by Holycow, kami membuatnya mudah, aman, dan pastinya lezat. Yuk, kunjungi TKP Holycow terdekat!
Leave a comment