Home Story Serba-serbi Lemak Jenuh: Apakah Aman buat Tubuh?

Serba-serbi Lemak Jenuh: Apakah Aman buat Tubuh?

Harus diakui kalau lemak adalah makronutrien penting yang harus kamu santap setiap hari. Tapi, memang ada lemak yang sehat dan ada yang kurang sehat sehingga kamu harus lebih hati-hati. Lalu kira-kira, lemak jenuh adalah lemak baik atau jahat?

Berbeda dengan lemak tak jenuh yang bagus buat tubuh, lemak jenuh memang tak sebaik itu. Konsumsinya perlu, tapi harus dibatasi. Kalau menurut WHO, orang dewasa cuma butuh kurang dari 10% dari total energi.[1] Jadi, kalau kebutuhan hariannya adalah 2.000 kkal, maka maksimalnya cuma 22 gram aja.

Biar kamu lebih paham apa itu lemak jenuh dan contohnya, yuk, cari tahu fakta dan serba-serbi tentangnya dalam penjelasan berikut! 

Mengenal Lemak Jenuh dengan Lebih Dekat: Poin Pro & Kontra

orang yang sedang makan hotdog

Karena konsumsinya yang harus dibatasi, banyak orang menganggap kalau lemak ini adalah “lemak jahat”. Sebenarnya anggapan ini tidak sepenuhnya salah, mengingat bahaya lemak jenuh buat kesehatan. Jika disantap secara berlebihan, maka kesehatan jantung kamu bisa jadi korbannya. 

Alasannya gara-gara lemak ini bisa memicu kenaikan LDL, kolesterol yang bisa menimbulkan penumpukan plak di arteri dan membuat rentan terkena kardiovaskular.[2] Kamu juga perlu menghindarinya kalau mau menurunkan berat badan dengan cepat, mengingat eksistensinya bisa menaikkan BB.

Tapi, bukan berarti kamu tidak butuh nutrisi ini sama sekali, mengingat fungsinya sebagai sumber energi selain protein dan karbohidrat. Selain itu, asam lemak jenuh juga bisa membantu menyerap beberapa jenis vitamin. Buat kamu yang mencari cara menggemukkan badan, lemak ini juga bisa jadi jawabannya.

Ciri-Ciri Lemak Jenuh

potongan keju di atas talenan

Sebenarnya, ciri-ciri lemak jenuh cukup mudah buat dikenali. Hal ini karena kebanyakan sumbernya berasal dari hewani. Jadi, para Carnivores harus benar-benar memperhatikan hal ini. 

Tapi, ada juga sumber nabati yang punya kandungan tinggi, dengan beberapa cirinya yaitu:

  • Kalau lagi ada di suhu ruangan, maka konsistensinya akan terlihat lebih padat, misalnya kayak lemak dari daging atau mentega. 

  • Cenderung lebih awet dan tahan lama daripada lemak tak jenuh, karena asam lemaknya lebih stabil terhadap proses oksidasi. 

Makanan dengan Muatan Lemak Jenuh Tinggi

berbagai produk dairy

Seperti pada penjelasan di atas, kebanyakan lemak jenuh memang ada di produk hewani. Tapi, tidak sedikit juga sumber dari nabati, khususnya dari kelapa, sawit, dan lain-lain. 

Ada banyak contoh lemak jenuh yang bisa Carnivores temukan di kehidupan sehari-hari, misalnya seperti:

  • Daging dan berbagai jenis olahannya

  • Produk dairy

  • Kue dan pastry

  • Minyak kelapa dan sawit

  • Coklat

  • Puding

Baca Juga: Kenapa Harus Dada Ayam? Yuk Intip Nutrisi & Ragam Manfaatnya!

Cara agar Tetap Bisa Makan Lemak Jenuh sesuai Kebutuhan

piring berisi daging steak mentah dan orang yang memegang pisau dan garpu

Berbeda dengan lemak trans yang sangat wajib buat dihindari, para Carnivores tetap bisa makan lemak ini asalkan sesuai sama kebutuhan kamu. 

Agar tidak melewati batas, coba beberapa tips di bawah! 

1. Selalu Cek Label untuk Makanan Kemasan

Semua makanan kemasan pasti punya label tersendiri. Jadi, pastikan kamu selalu melihat dan membaca label tersebut terlebih dulu. Kalau misalnya kandungannya lebih tinggi dari konsumsi kalori harian, maka sebaiknya dihindari saja. Tapi kalau masih aman, tidak ada salahnya buat menyantapnya.

Baca Juga: 15 Makanan Rendah Lemak Sehat dan Lezat untuk Diet Kamu

2. Pastikan Nutrisinya Seimbang

Kalau untuk makanan non-kemasan, para Carnivores perlu memilih yang nutrisinya paling seimbang. Jadi, jangan cuma fokus ke lemak aja. Cek juga berapa kandungan karbohidrat, protein, serta berbagai jenis vitamin dan mineral.

Misalnya saja daging sapi. Banyak orang menganggap kalau konsumsi daging sapi itu kurang sehat karena punya kandungan lemak ini. Tapi ternyata, anggapan itu kurang tepat karena asam lemak jenuhnya hanya sekitar 5,9 gram per 100 gram.[3] Jadi, masih aman dari batas konsumsi harian. 

Selain itu, kandungan nutrisinya juga padat dan lengkap. Alasannya gara-gara jadi sumber protein yang berkualitas tinggi, dengan muatan sekitar 25,9 gram per 100 gram.[3] Daging sapi juga punya kaya akan mikronutrien penting, termasuk magnesium, fosfor, zinc, kalium, zat besi, dan lain-lain. 

Tipsnya adalah memilih bagian daging sapi yang tepat, misalnya bagian lean kayak tenderloin dan sirloin yang rendah lemak. Perhatikan juga cara masaknya biar tambah sehat, misalnya dengan metode panggang atau dibuat jadi steak. Porsinya juga sebisa mungkin dibatasi. 

Mengingat daging sapi punya potensi buat jadi menu diet yang lengkap dan sehat, para Carnivores tetap bisa menyantapnya setiap hari. Tapi, pastikan dagingnya berkualitas kayak daging sapi di Steak Hotel by Holycow. Kamu bisa langsung datang ke TKP atau membeli produk frozen dari Holycow Meatshop

Karena lemak jenuh adalah nutrisi yang diperlukan tubuh meski dalam jumlah sedikit, maka konsumsi daging sapi hukumnya tetap wajib. Tapi, pastikan Carnivores hanya menyantap daging sapi berkualitas seperti Holycow yang asli dari founder Wynda Mardio, ya!

Leave a comment

All comments are moderated before being published